Renungan

Pengalaman nyata dari seorang darmawan (sebut saja Pak Darmawan) mungkin bisa menjadi pelajaran, bahwa berbagi tidaklah mesti berbentuk materi.
Setiap tahun Pak Darmawan berkeliling ke berbagai panti asuhan dan rumah anak yatim. Kunjungan biasanya dilakukan dua kali, yaitu awal Ramadan dan akhir Ramadan. Kunjungan pertama adalah survei untuk mengetahui kebutuhan panti asuhan atau rumah yatim. Kunjungan kedua membawa bantuan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Ketika berkunjung di salah satu rumah yatim, Pak darmawan bertemu seorang bocah manis dan lucu, dia masih sekolah nol besar.
siapa namamu, nak?..sapa Pak Darmawan."nama saya Nina, Om" Jawab manja. " Nina sudah punya sepatu baru?" Tanya Pak Darmawan. "Sudah Om dikasih (Pemimpin Panti) Nina juga sudah punya baju baru, " Urai Nina. " Kalau begitu Nina mau apa? Tanya Pak Darmawan. "nggak ah....ntar Om marah, "jawab Nina. "Nggak sayang, Om ga akan marah, Pak Darmawan menimpali. " nggak ah....ntar Om marah," Nina mengulangi jawabannya. Pak Darmawan berpikir, pasti yang diminta Nina adalah sesuatu yang mahal. Rasa keingintahuan Pak Darmawan semakin menjadi. Maka dia mendekati Nina lagi. "Ayo nak... katakan apa yang kamu mau minta sayang." pinta Pak Darmawan semakin menjadi." Tapi janji,... ya Om tidak akan marah sayang".Tegas Pak Darmawan sambil menganggukkan kepala. Nina menatap tajam wajah Pak Darmawan. sementara Pak Darmawan berpikir, " Seberapa mahal sih yang bocah kecil ini minta sampai dia harus meyakinkan bahwa saya tidak akan marah?" sampai tersenyum Pak Darmawan mengatakan." Ayo Nak, katakan jangat takut, Om tidak akan marah nak". "Benar ya Om nggak marah?" Ujar Nina sambil terus menatap wajah Pak Darmawan. Sekali lagi Pak Darmawan menganggukan kepala. Dengan wajah berharap harap cemas, Nina mengajukan permintaanya. " Mmmm, boleh nggak mulai malam ini saya memanggil Om dengan panggilan Ayah?, Nina sedih nggak punya Ayah". Mendengar Jawaban itu, Pak Darmawan tak kuasa membendung air matanya. Segera dia peluk Nina." Tentu, anakku......tentu anakku....... Mulai hari ini Nina boleh memanggil ayah. bukan Om... sambil memeluk erat Pak Darmawan, dengan terisak Nina berkata, "terima kasih ayah....terima kasih ayah" hari itu adalah hari yang tak terlupakan buat Pak Darmawan. Dia habiskan waktu beberapa saat unntuk bermain dan bercengkrama dengan Nina, Karena merasa belum memberikan sesuatu berbentuk material kepada Nina, " Anakku, sebelum Lebaran nanti Ayah akan datang lagi kemari bersama ibu dan kakak kakakmu. apa yang kamu pinta nak?". " kan udah tadi, Nina sudah memanggil ayah", Jawab Nina." Nina boleh minta lagi sama Ayah, Nina boleh minta sepeda, otopet atau yang lain pasti akan Ayah kasih, jelas Pak Darmawan. "Nanti kalau Ayah sudah datang sama ibu ke sini. Aku minta Ayah bawa foto bareng yang ada Ayah, ibu dan kakak kakak Nina. boleh kan, Ayah?" Nina memohon sambil menangis memegang tangan Ayah. Tiba-tiba kaki Ayah lunglai. Dia berlutut di depan Nina. Dia peluk lagi Nina sambil bertanya," buat apa foto itu nak?"." Nina ingin tunjukkan kepada teman teman Nina di sekolah, ini foto Ayah Nina, ini Ibu Nina, ini kakak kakak Nina'. Pak Darmawan memeluk Nina semakin erat, seolah tak mau berpisah dengan gadis kecil yang menjadi guru kehidupannya di hari itu.

Saudara-saudaraku yang baik demikian cerita yang sederhana ini .....semoga bermanfaat....
Berbagilah cinta, karena itu lebih bermakna dibandingkan dengan sesuatu yang kasat mata. Berbagilah cinta, maka kehidupan kita akan lebih bermakna
Berbagilah cinta agar orang lain merasakan keberadaan kita di dunia.....
Saya doakan semoga yang membaca kisah ini dapat terketuk hatinya untuk dapat menyisihkan sebagian rezkinya melalui lembaga lembaga anak yatim dan kotak kotak amal yang sering kita jumpai di sekitar lingkungan kita....yakinlah bantuan ikhlas kita yang kita berikan mendapat ganjaran dari Allah... amin ya robbul alamin.....

0 Comments: